Menu

Percik Kata Nieke

Selasa, 27 November 2018

Hotel Rollaas Lawang: Nuansa Liburan di Tengah Kebun Teh

Kebun teh Lawang. Copyright @katanieke
Baru kali ini saya punya pengalaman menginap di hotel yang letaknya di tengah perkebunan teh. Menakjubkan sekali. Pemandangan semacam ini tadinya saya pikir hanya ada film-film saja. Beruntung, saya bisa mengalaminya sendiri di Rollaas Hotel and Resort di Lawang, Jawa Timur.

Kebun teh Lawang di Bukit Kuneer.
Hotel Rollaas terletak di kawasan Wisata Agro Wonosari, lereng gunung Arjuno. Nah, rolas merupakan bahasa Jawa yang artinya dua belas. Mengacu pada pemilik dan pengelola Hotel Rollaas dan Wisata Agro Wonosari yakni PT Perkebunan Nusantara XII. Jaraknya sekitar dua jam dari Surabaya apabila perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Dulu dikenal dengan nama Kebun Teh Wonosari atau Kebun Teh Lawang.

Begitu mobil memasuki kompleks Wisata Agro Wonosari, saya terpukau melihat hamparan perkebunan teh di kiri dan kanan jalan. Di kompleks itu pula, terdapat Pabrik Teh Wonosari milik PTPN XII, kafe Tea House, dan wahana bermain Wisata Agro Wonosari. Jaraknya berdekatan, semuanya bisa ditempuh dengan jalan kaki dari hotel. Gunung Arjuno tampak menjulang dengan gagahnya dari kejauhan.
Lobi hotel Rollaas. Copyright @katanieke
Lobi hotel Rollaas.
Waktu tiba di hotel Rollaas, saya terkesan dengan lobi hotelnya yang tanpa penyekat dan menyatu dengan alam. Dari teras lobi bagian dalam, jangan lewatkan pemandangan senja di sini. Warna langitnya bagus banget, gaes.

Suasana hotel Rollaas.
Hotel Rollaas.














Saya jadi makin penasaran dengan kamarnya. Begitu buka pintu kamar, hal pertama yang saya lihat adalah kamar mandinya. Ada fasilitas water heater atau pemanas air, jadi kita bisa mandi dengan air hangat. Ini penting, gaes, udaranya dingin banget. Kalau malam, suhu bisa mencapai 17-18 derajat lho. Makanya biarpun kamar tanpa pendingin ruangan atau air conditioner, udah kerasa dingin banget. Nah, kalau subuh, suhunya bisa lebih turun lagi jadi 14 derajat. Brrrrr.... Kalau nggak tahan hawa dingin, jangan lupa bawa kaos kaki, baju, dan jaket tebal ya sewaktu liburan ke sini).

Ok, balik ke kamar mandi. Ada amenities di dalam kamar mandi, termasuk handuk. Ruangannya juga cukup luas. Antara shower dengan toilet diberi pembatas kaca. Terdapat wastafel dan cermin. 









Melongok bagian kamar tidur, desain kamarnya cukup modern. Sama sekali jauh dari kesan kuno. Di kamar disediakan kulkas mini, sandal hotel, rak-rak, dan tempat untuk menggantungkan pakaian. Di meja seberang ranjang terdapat pemanas air untuk membuat minuman, dua botol air mineral, dan satu pak teh celup Rollaas. (Omong-omong teh celup Rollaas sedap, gaes. Satu teh celup bisa digunakan sampai tiga kali untuk menyeduh teh dan warnanya masih merah)
 
Di kamar, ternyata pintu menuju teras. Yiiiipiiiii, kami dapat kamar yang ada balkonnya. Dan begitu saya buka pintu menuju balkon teras, whoaaaa..... Pemandangannya kebun teh yang menghampar.

Tak jauh dari hotel, sebenarnya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, terdapat pabrik teh Wonosari, kafe Tea House dan wahana bermain. Lantaran saya tiba di hotel saat langit sudah gelap, saya menuju ke pabrik Teh Wonosari dengan mobil. Kita bisa mengikuti paket-paket wisata yang ditawarkan Hotel Rollaas. Cerita kunjungan saya ke pabrik Teh Wonosari, bisa baca di sini: Wisata Agro Wonosari: Belajar Jadi Barista Teh, Yuk!

Suasana kafe Rollaas.

Usai dari pabrik, saya memutuskan ngeteh cantik di Kafe Tea House. Letaknya di sebelah pabrik Teh Wonosari. Suasana kafenya nyaman dan dinding-dindingnya penuh mural. Instagramable banget. Saya sekalian makan malam di Kafe Tea House. Menunya masakan Indonesia dan enak. Saya suka bistiknya.

Paginya, saya mengikuti paket Wisata Agro Wonosari ke Bukit Kuneer untuk melihat matahari terbit. Pemandangannya bagus sekali. Matahari terbit di sini tak kalah dengan wisata di Bromo. Menakjubkan. Di Bukit Kuneer, kita dikelilingi tiga gunung: Kawi, Arjuno, dan Semeru. Nah, matahari itu terbitnya dari balik Gunung Semeru. Bukit Kuneer itu perkebunan teh. Cerita saya melihat matahari terbit di Bukit Kuneer bisa dibaca di sini: Wisata Agro Wonosari: Mengejar Fajar di Bukit Kuneer.



Sepulang dari Bukit Kuneer, saya mandi lagi. Perjalanan ke Bukit Kuneer kena debu, mungkin lantaran musim kemarau ya. Sarapan pagi di restoran yang terletak di dalam hotel. Ohya, sama seperti lobi hotelnya, restoran hotelnya juga didesain menyatu dengan alam. Tanpa dinding penyekat. Jadi kita serasa seolah-olah sedang piknik di tengah kebun teh.


Pemandangannya seperti ini. Sedap yaaa.... Menu sarapannya masakan Indonesia. Minumannya juga unik: teh rempah. Ini wajib dicoba, gaes.



***
Tulisan saya lainnya soal traveling, tempat wisata, dan review hotel bisa klik di sini.

Kalau mau coba menu tulisan yang lain:

My ID is Gangnam Beauty: Antara Kecantikan, Jati Diri, dan Operasi Plastik